pada ungunya langit
berseraknya putih awan-awan
cericit burung-burung pulang
canda tiupan angin pada mereka
daun yang terjatuh
kala rusak harmoni rantingnya
mencium tanah kering busuk
dipijak langkah anak Adam
tengah hutan tenang rapatnya
kesendirian menjadi luka tak terasa
semenjak daging menjelma baja,
benih serupakan buah sempurna
anak Adam dari mana berasal
kiri-kanan tak temu akar
suatu peristiwa di hulu
tak peduli dibuang mungkin
tengah hutan tenang rapatnya
kesendirian menjadi luka tak terasa
kala langit sangat ungunya
dipercik merah turun dari surga
lekuk wajahkah terbaca?
atau tubuh yang liuknya elok?
atau segala rupa perantara
mencipta sosok dewi jagad
hanya anak Adam di tengah
hutan membuatnya sendiri
seolah datangnya dewi
tancapkan sindiran padanya
dua mata yang terpana
membelalak keduanya; berbinar
penglipur kesendirian baginya tiba
tanpa mulut bisa berucap rupa
getarnya aura ketuk di hati
dari mana datangnya adinda...
cuma sedikit terusannya
dari kah..
yang...
an....
a poem by Ritter v.d.S
10.01.2012
for Eisblume..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar