25.3.11

Sigurd dan Brynhild

Langit bersetubuh dengan bumi jadilah dirinya yang lebih indah dari permata dan lebih perkasa dari batu mana pun

Dibawanya sosok lain lembut gemulai berkendara dengan sayap-sayap kuda menuju aula di angkasa tempat pahlawan berdiam menanti hari senja

Ketibaan sang ibu yang melahirkan cintanya di atas awan-awan surga adalah kesalahan 

Maka dikecup dua kelopak mata yang mohon ampun oleh sang Mahadewa hingga ia lelap tertidur dalam buaian gunung batu di tengah dinding api membara

Tersimpan, terlelap, terdiam, tak hidup
Brynhild and Sigurd

Siapakah gerangan ia, ksatria yang muncul di atas bumi menempa besi dan menyatukan pedang berkilat warisan ayah yang terbelah dua oleh sang leluhur?

Dengan sekali tebas matilah naga penunggu gua dan direbutnya harta karun paling diinginkan di muka bumi anugerah Sungai Rhein

Nyanyian burung yang didengarnya sembari mandi darah naga membuka berlembar masa depan yang tertulis untuknya

Berkendara di atas keberanian menuju gunung batu buaian masa depannya yang terpagari dinding-dinding api bertemu ia dengan sang pengembara

Sang pengembara, leluhurnya, ayah dari masa depannya dan sang Mahadewa

"Capailah puncak gunung batu itu tempat harta karun yang lebih indah dari emas Sungai Rhein terlelap dalam kesendirian menanti seorang penyelamat!"

Dipacunya kaki-kaki kuda menembus dinding api dan tiba di puncak gunung sang gadis terlelap di atas bilah batu beralaskan rambut emasnya

Ia yang lebih indah dari permata dan lebih perkasa dari batu mana pun dikulum bibirnya oleh sang ksatria pembunuh naga penunggang kuda keberanian penguasa harta karun Sungai Rhein hingga terbangun dalam rasa cinta

Dan bercermin aku di atas kaca kehidupan sadar akan siapa diri dalam legenda dari utara tertulis dalam baris kata-kata itu

Akulah Brynhild sang Valkyrie ditidurkan dalam buaian kesepian oleh sang Mahadewa dalam perjalanan yang terpagari api-api petuah

Dan siapakah gerangan ksatria Sigurd yang pemberani bertekad menembus dinding api pemagar hidupku?

By LV~Eisblume
24.03.11
inspired by the second part of Volsunga Saga, a Norse legend

Tidak ada komentar:

Posting Komentar