23.5.11

PKJ: Frauen in Romantik und Die Schlesische Weber

FRAUEN IM ROMANTIK
- pada masa ini pengarang2 wanita yg berintelektualitas tinggi, kritis terhadap politik dan minat pd sastra mulai bermunculan.
- Sebelumnya mereka menerbitkan karya di bawah nama suaminya atau secara anonim
- Wanita mulai mendapat kebebasan utk mengikuti keinginan hatinya, memilih jodoh sendiri, cth: Effi Briest.
- Pengarang2 wanita yg terpenting adalah:
1. Dorothea Schlegel
- Istri dari Friedrich Schlegel dan putri dari filsuf Moses Mendelssohn
- Tinggal bersama suaminya di Jena dan Paris
- Karyanya: Florentin (1801)
2. Karoline Schlegel-Schelling
- Istri dari August Wilhelm Schlegel dan Wilhelm von Schelling
- Bersama suaminya menerjemahkan banyak karya Shakespeare
- Membentuk sebuah perkumpulan (Zirkel) di Jena yg beranggotakan seniman2 dan filsuf.
3. Rahel Varnhagen von Ense
- Pelopor kultur salon di Berlin, mendirikan sebuah Zirkel di Berlin
- Seorang penulis, namun karya2nya sulit diterima karena ia seorang Yahudi
- Sumbangan terbesarnya: kultur salon di Berlin, kumpulan surat2 dengan teman2nya yg didokumentasikan dan berisi diskusi serta pemikiran2nya yg memiliki orisinalitas dan kritis.
4. Bettina von Arnim
- Pengarang wanita yg terpenting di era Romantik
- Saudara dari Clemens Brentano dan istri Achim von Arnim
- Berkarya setelah suaminya meninggal
- Memiliki keberanian mengkritik: siapa yg lebih jahat, pencuri yg mencuri krn lapar? Atau negara yg membuat kondisi pencuri spt itu?
- 1844 menerbitkan Armenbuch -à jadi korban sensor
- Menulis karya yg berupa seolah2 percakapannya dengan Goethe yg berisi ide2nya ttg kondisi sosial politik di Jerman yaitu: Goethes Brieffessel mit einem Kind dan Dies Buch Gehoert dem Koenig.
- 1840 menerbitkan biografi teman pengarangnya, Karoline von Gunderode yg meninggal bunuh diri krn Unglueckliche Liebe pd usia 26 thn. Karya Gunderode yg terkenal adalah Gedichte unt Phantasie.
- Romantik menyebar dari Jena dan Berlin ke negara2 lain dan memunculkan pengarang2 juga spt di Inggris (Lord Byron), Prancis (Victor Hugo) dan Rusia (Aleksander Puschkin)
- Romantik berakhir pada revolusi 1848 di Jerman.

DIE SCHLESISCHE WEBER
- Merupakan puisi karya Heinrich Heine yg ditulis pada tahun 1844 dan terinspirasi oleh kejadian pemberontakan buruh tenun di Silesia yg menewaskan 11 org pd tanggal 5 juni 1844
- Dalam puisi tersebut Heine menyalahkan (mengutuk) 3 pihak
1. Tuhan: dianggap gagal sebagai sumber harapan dan tidak menjawab doa
2. Raja: dianggap gagal melindungi dan menyejahterakan warganya
3. Tanah air: yang ada hanya kemalangan dan kemalasan
- Karya Heine ini menginspirasi seorang sastrawan lain yaitu Gerhard Hauptmann yg menulis drama “die Weber” dan dilarang dipentaskan di berbagai tempat. Drama ini terasa lebih nyata krn ada personifikasi pihak2 yg terkait:
1. Hilse (tentara) à saleh pd Tuhan tp tdk peduli sesama
2. Dreissiger (pemilik pabrik) à pelit
3. die Weber
- Karya Hauptmann dianggap mendekati peristiwa aslinya karena kakeknya diduga juga merupakan salah satu buruh tenun yang pada saat itu ikut protes dan memberontak.
Analisis tentang Die Schlesischen Weber:
Sekitar tahun 1844, Revolusi Industri di Jerman masih sangat baru dan belum semaju Inggris. Sementara di Inggris sudah banyak mesin-mesin yg digunakan untuk membuat kain/pakaian, di Jerman industri ini masih bersifat rumahan. Para penenun membeli bahan mentah dari penjual dan mengerjakan tenunannya secara manual (hanya pakai kursi tenun). Hasil yg mereka dapatkan dari hal ini sangat kecil dan sedikit. Apalagi pada masa itu sedang terjadi kesulitan pangan dan kelaparan di Silesia karena gagal panen. Harga bahan mentah yg dijual sangat tinggi membuat keluarga-keluarga penenun kelaparan dan mulai memakan korban.
Pada tanggal 3 Juni 1844 ada sekitar 3000 penenun yang melancarkan protes pada Zwanziger, seorang pemilik pabrik untuk menghargai hasil kerja mereka dgn sedikit lebih mahal. Namun Zwanziger menolak sehingga para penenun menyerang rumahnya dan menghancurkan pabriknya. Peristiwa ini berusaha diatasi oleh negara dengan mendatangkan tentara Prussia ke sana. Pada tgl 5 Juni 1944 terjadi bentrokan antara tentara dan para penenun yg menewaskan 11 orang. Banyak penenun yg ditangkap dan dijebloskan ke penjara.
Tiga pihak yg diberikan kutukan dalam puisi Heine yaitu Tuhan, Raja dan Tanah air merupakan simbol dari 3 pihak yg dijadikan tujuan sumpah tentara Prussia. Jerman tua (Altdeutschland) maksudnya menggambarkan era ketika Jerman belum jadi Konfederasi tetapi masih berupa kerajaan-kerajaan yg absolutismus karena keadaan pada thn 1844 nyaris tidak ada bedanya dgn penderitaan pada masa Absolutismus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar