3.4.11

Pekasus Jerman: Sturm und Drang (1767-1785/1790)

- Sturm und Drang yang berarti "badai dan tekanan" merupakan sebuah periode dalam kesusastraan Jerman yang diawali dengan terbitnya sebuah karya dari Herder yang berjudul Fragmente pada tahun 1767. Nama Sturm und Drang sendiri diambil dari sebuah drama karya Friedrich Maximillian Klinger untuk menggambarkan keadaan sastra pada zaman tersebut.

- Ciri khas dari zaman Sturm und Drang, di antaranya:

  • Banyak terdapat protes/kritik. Yang dikritik: kehidupan mewah keluarga bangsawan di istana, kehidupan kaum Burgertum yang hanya mengejar keuntungan (kapitalis), jurang antara kaum bangsawan (kaya) dan rakyat jelata (miskin) yang sangat lebar, aturan-aturan penulisan sastra pada zaman Aufklaerung, penggunaan rasio yang harus seimbang dengan perasaan.
  • Dalam kesusastraan tidak hanya Kopf (Verstand/rasio) yang dipentingkan tetapi juga Herz (Fuehle/perasaan).
  • Muncul istilah "genie" = jenius, untuk menyebut tokoh-tokoh hebat di masyarakat yang multitalenta. Misalnya dalam bidang sastra pada tokoh-tokoh yang dapat tetap menghasilkan karya-karya besar sekalipun tidak mengikuti aturan. Contoh: Shakespeare (penyair abad pertengahan yang sudah mampu menghasilkan karya-karya spektakuler), dan Goethe.
  • Pengarang-pengarang didominasi kaum muda, dari kalangan masyarakat (bukan bangsawan) dan umumnya memiliki ciri khas masing-masing dalam berkarya.
- Genre-genre karya sastra yang populer:

  • Drama, contoh: die Raeuber, Kabale und Liebe (keduanya karya Schiller)
  • Puisi --> banyak mengambil tema "Natur" dan "Liebe" sebagai pengaruh dari digunakannya perasaan. Contoh: puisi-puisi karya Goethe dan Herder.
  • Briefroman: roman/prosa yang ditulis dalam bentuk seperti surat menyurat antartokoh-tokohnya. Dipopulerkan oleh Goethe. Contoh: Die Leiden des Jungen Werther. 
- Drama pada masa Sturm und Drang mulai berbeda dengan drama-drama sebelumnya. Drama Jerman sebelum Sturm und Drang terpaku pada teori Aristoteles, salah satunya tentang Drei Einheiten = tiga kesatuan, yaitu: Einheit der Handlung (kesatuan alur), Einheit des Ortes (kesatuan tempat), dan Einheit der Zeit (kesatuan waktu). Schiller dalam die Raeuber telah melakukan suatu revolusi dengan mengabaikan ketiganya. Ia menggunakan banyak pergantian waktu dan tempat dalam dramanya.

- Tokoh-tokoh periode Sturm und Drang:

  • Friedrich Schiller (ketika muda): merupakan seorang putra dari tentara yang bekerja untuk bangsawan Wuerttemberg. Ia dipaksa ayahnya menjadi tentara namun karena tidak menyukai bidang politik maka ia melarikan diri ke Jena dan menjadi profesor Sejarah. Ia mulai karier menulisnya di Jena dan bersahabat dengan Goethe. Ia banyak menulis roman dan drama yang terinspirasi tokoh-tokoh nyata seperti Mary Stuart, Wilhelm Tell dan Jeanne d'Arc. Ia juga bekerja sama dengan musisi Italia dalam beberapa tulisannya yang dijadikan opera seperti Turandot. Salah satu karyanya yang terkenal dan mewakili zaman Sturm und Drang adalah die Raeuber yang bercerita tentang konflik suatu keluarga bangsawan. Dalam die Raeuber ia mengkritik kemunafikan kaum bangsawan dan gereja, jurang antara kaya dan miskin serta terlalu banyaknya penggunaan rasio tanpa memperhatikan moral.
  • Johann Wolfgang von Goethe (ketika muda): merupakan seorang anak dari keluarga kaya yang pada usia 20-an sudah banyak menghasilkan karya-karya. Ia adalah seorang genie karena kemultitalentaannya. Goethe adalah penyair, dramawan, ilmuwan, negarawan, ahli botani, ahli geologi, ahli warna, aktor, dll. Ia berkenalan dengan Herder yang menginspirasinya untuk berkarya di bidang sastra. Ia juga bersahabat dengan Schiller. Puisi pertama yang ditulisnya adalah Heidenroeslein. Sementara karyanya yang populer untuk periode Sturm und Drang adalah die Leiden des Jungen Werther yang menceritakan tentang tragedi cinta tak sampai yang dialami tokoh Werther yang berujung pada bunuh diri. Roman ini sangat populer hingga banyak pembacanya menirukan gaya berpakaian Werther namun juga kontroversi karena telah membuat tren bunuh diri di kalangan remaja pada masa itu.
  • Herder: adalah seorang filsuf yang menginspirasi Goethe. Ia menyatakan bahwa Sturm und Drang seharusnya mengembangkan Volksdichtung (sastra rakyat) karena hasil dari bangsa sendiri dianggap lebih kuat dan apabila dikembangkan maka dapat memajukan masyarakat dan bangsa.

- Periode Sturm und Drang dianggap berakhir dengan peristiwa perjalanan Goethe ke Italia yang mengubah pemikiran dan cara pandangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar