31.8.12

Freyja's Rune (3)

Sang peramal masih tersenyum penuh misteri. Ia menyentuh Rune ketiga yang terletak di paling kiri. Kemudian ia mendongakkan kepala menatap diriku, sekalipun aku tidak bisa melihat seluruh wajahnya kecuali senyumnya yang tampak sedikit.
"Freyja, Rune ketiga ini menunjukkan sesuatu yang akan terjadi di masa depan. Rune ini bernama Raidho yang memiliki arti kedatangan atau perjalanan. Seseorang akan datang di masa depan Anda. Tetapi tidak ada yang dapat mengetahui siapakah orang itu, atau apakah dia akan membawa jawaban bagi pertanyaan Anda," jelas sang Runemaster.
Tanpa sadar senyumku ikut mengembang. Aku memang tidak tahu siapa orang di masa depan itu, tapi aku selalu menyukai pertemuan, apalagi dengan orang baru. Hidupku jarang sekali didatangi orang. Sangat sepi rasanya seorang diri terus menerus.
"Hmm.. baiklah. Bagian ini akan jadi yang paling penting. Rune yang berada paling dekat dengan Anda itu bernama Ansuz dengan posisi terbalik. Ini adalah sebuah peringatan bagi Anda, bahwa ada banyak informasi di sekitar Anda tetapi Anda harus berhati-hati mengartikannya. Cobalah mencari tahu lebih dalam dan tetap percaya pada kata hati Anda," kata sang Runemaster lagi.
Aku sibuk manggut-manggut mengiyakan. Kusimpan dan kuingat hal itu sebagai nasehat untukku. Mulai hari ini aku akan lebih memperhatikan hal-hal di sekelilingku.
"Kita tiba pada dua Rune terakhir. Rune yang agak ke tengah ini Fehu. Ia menunjukkan tantangan yang harus kau hadapi, karena posisinya yang terbalik. Tantangan itu adalah ketidakberuntungan. Sementara Rune terakhir yang terletak paling jauh dari Anda bernama Wunjo. Ia adalah simbol dari kebahagiaan. Rangkaian ini ditafsirkan sebagai kemungkinan terjauh yang bisa terjadi. Berhati-hatilah, Freyja, jangan sampai ketidakberuntungan menggagalkan pencapaian dan pencarian jawaban Anda," sang Runemaster menutup rangkaian penjelasan tentang batu-batu Rune yang terserak di meja.
"Tapi.. tapi.., bagaimana dengan jawaban pertanyaanku? Jadi apa arti hadiahnya?" tanyaku bingung.
"Freyja, perlu Anda ketahui bahwa Rune tidak meramal nasib atau masa depan seseorang. Rune hanya membantu seseorang untuk menemukan jawaban akan pertanyaannya sendiri. Rune menjelaskan di mana posisi seseorang berdiri dalam lingkaran masalah. Selanjutnya terserah orang itu sendiri. Ialah yang menentukan jalannya dengan panduan batu-batu Rune ini," jelas sang Runemaster, yang membuat aku terlihat bodoh dan semakin memperjelas diriku sebagai seorang amatir dengan batu-batu Rune.
"Lalu, apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus aku buat, untuk misalnya, menghindari ketidakberuntungan itu?" tanyaku lagi.
"Anda bisa berdoa pada siapapun yang Anda percaya. Tapi jika cinta adalah masalah Anda, maka nama Anda telah menunjukkan solusinya. Mintalah petunjuk pada Dewi Freyja, " saran sang Runemaster.
"Lalu bagaimana dengan arti hadiah itu? Siapa yang bisa menjawabnya?"
"Maaf, sebelumnya jika Anda tidak keberatan, maukah Anda sedikit mendeskripsikan bentuk hadiah itu? Mungkin saya bisa membantu memberi pencerahan," sang Runemaster berkata dengan sopan.
"Tidak perlu deskripsi. Aku sudah membawanya," kataku seraya menunjukkan kalung Rune Gebo-ku yang tidak pernah kulepas sejak pertama aku mendapatkannya.
Sang Runemaster tampak terkejut, hingga sedikit memundurkan tubuhnya. Lalu ia kembali tersenyum.
"Anda tidak perlu menanyakannya lagi. Anda sudah tahu jawabannya. Percayalah pada kata hati Anda," 
Aku terdiam seribu bahasa, berusaha mencerna kalimat-kalimat terakhir sang Runemaster. Dengan cepat aku mengucapkan terima kasih dan permisi sembari melangkah pergi. Runemaster ini sungguh membuatku bingung. Aku tidak mengerti apapun kecuali arti dari setiap Rune itu, yang tentu saja bisa kubaca sendiri di buku. Huh, seandainya saja dia tahu bahwa aku masih sangat amatir dan tidak bisa mengerti dengan mudah semua kata-katanya yang penuh misteri itu.

(bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar