5.8.12

Men of Gondor (My Journey to Middle Earth part 3)

Kalau di post sebelumnya gue cerita soal tokoh favorit gue di LOTR versi film, sekarang gue mau cerita kalau ternyata setelah baca bukunya sampai The Two Towers, rupanya pilihan gue berubah.

Setelah gue baca bukunya, pilihan tokoh favorit gue jatuh pada Men of Gondor alias ras manusia dari Gondor (emang sih karena gue manusia ujung-ujungnya seleranya manusia juga). Lebih tepatnya lagi Aragorn dan Faramir. Bukan karena mereka ganteng (ganteng sih, tapi itu 'kan di filmnya, di buku nggak ada deskripsi tampang yang detail tuh), tapi lebih ke karakter keduanya. Baik Aragorn maupun Faramir adalah dua tokoh di LOTR yang lolos seleksi "Ksatria Idaman" ala gue (huekk kontes apaan nih -.-a).

Aragorn and Faramir

Apa sih kriteria buat menang kontes "Ksatria Idaman"? Tentu saja punya 3 karakter utama menurut aturan Rittertum (keksatriaan) di abad pertengahan. Tiga sifat utama yang makin langka saja ditemukan pada spesies cowok ini adalah: Êre, Treue, dan Heldenmuot (ditulis dalam bahasa Mittelhochdeutsch supaya lebih ngena xD) atau diterjemahkan kira-kira menjadi: kehormatan, loyalitas/kesetiaan dan kepahlawanan. Tentu saja anda sekalian tidak akan menemukan kriteria seperti kejujuran, keterbukaan, dll karena itu lebih menyerupai kontes cari jodoh dan di sini gue bukan membahas tentang cari jodoh hahaha..

Oke, balik lagi ke manusia-manusia ganteng dari Gondor ini. Buat yang belum baca atau nonton (walaupun kemungkinannya kecil) mungkin harus "kenalan" dulu nih sama mereka. Aragorn son of Arathorn heir of Isildur, demikian biasanya gue menyebut Men yang satu ini, sekalipun sepertinya bukan itu nama panjangnya. Aragorn adalah keturunan resmi dari garis raja-raja penguasa Gondor dan Arnor (Arnor adalah sebuah kerajaan di utara yang sudah hilang dan hancur akibat salah satu perang besar di Middle Earth jadi yang tersisa tinggal Gondor di selatan). Sejak nenek moyangnya yang keberapa entahlah gue juga lupa meninggalkan tahta Gondor tanpa pewaris, akhirnya tidak ada lagi orang dari garis keturunan raja yang menjadi raja di situ. Sementara itu nun jauh di Rivendell (The Last Homely Home dan Imladris nama lainnya dan kota ini merupakan tempat tinggal para Elves), tinggal garis keturunan Isildur yang lain dari anaknya yang satu lagi. Dulunya mereka menguasai kerajaan Arnor sebelum runtuh dan hilang karena serangan dari utara, tapi kemudian terpencar-pencar dan menghilang. Aragorn adalah keturunan terakhir dari keluarga ini. Sebagian besar hidupnya dihabiskan di antara para Elves di Rivendell sehingga ia pun memberikan hatinya pada Arwen Undomiel, putri Elves dari Rivendell. Ia juga tergabung dalam Rangers (ksatria pengembara yang tersisa dari garis keturunan kerajaan manusia di utara dan ahli dalam berburu) dan dikenal dengan nama Strider. Kemunculan pertamanya dalam cerita adalah ketika ia menolong para Hobbit (Frodo,dkk) di Bree, sebuah tempat tidak jauh dari The Shire, dari kejaran para Nazgul (tangan kanannya Sauron). Pada saat itu ia masih menggunakan nama Strider dan memiliki kesan yang misterius. Sekalipun menjadi keturunan resmi raja Gondor, Aragorn tidak pernah menggunakan posisi itu untuk merebut kekuasaan orang atau mencari keuntungan untuk diri sendiri. Bahkan di versi film, ia justru tidak percaya diri bahwa ia dapat menjadi raja yang bijak dan tidak melakukan hal ceroboh seperti Isildur, nenek moyangnya yang tewas ketika mengamankan cincin itu untuk dirinya sendiri.

Men yang satu lagi, Faramir son of Denethor adalah putra dari wakil raja (Steward) yang selama ratusan tahun menggantikan tugas kepemimpinan raja di Gondor sampai keturunan resmi dari keluarga raja (yaitu Aragorn) kembali dan mengambil alih tugasnya. Faramir memiliki kakak laki-laki bernama Boromir. Boromir ini salah satu anggota dari Fellowship of the Rings yang diutus untuk membantu Frodo dalam perjalanannya ke Mordor. Sayangnya di tengah perjalanan, sang kakak harus mati dalam serangan Orcs setelah sebelumnya nyaris merebut cincin dari Frodo. Boromir adalah anak kesayangan Denethor. Ia selalu mendapat kepercayaan dari sang ayah. Kebalikannya, Faramir selalu jadi nomor dua. Sang ayah tidak begitu percaya padanya. Bahkan kalau di versi film, dengan kejamnya sang ayah menyatakan ia sangat ingin nasib kedua anaknya ditukar sehingga biarlah Faramir menggantikan Boromir mati di tangan Orcs. >.< Meski demikian, Faramir tetap setia mengabdikan diri pada sang ayah dan Gondor. Bahkan ketika sang ayah menyuruhnya merebut kembali Osgiliath (kota pertahanan terakhir kerajaan Gondor yang direbut oleh pasukan Mordor) dengan kekuatan tentara yang sedikit, ia tetap berangkat sekalipun ia tahu bahwa ia tidak akan selamat dari misi itu. Semua itu dilakukan dengan harapan sang ayah akan sedikit memandang dan mengakui dirinya. Ia menolak mencari pengakuan ayahnya dengan cara kotor, misalnya dengan mencuri cincin dari Frodo dan membawanya ke Gondor, sekalipun ia punya kesempatan terbuka di depan matanya.

Êre --- Baik Aragorn maupun Faramir pantas menjadi dua orang yang terhormat di Middle Earth. Keduanya berhasil menunjukkan kualitas masing-masing dan menjalankan perannya dengan baik. Tak satupun dari mereka menunjukkan kelemahan manusia yang sempat dideskripsikan dalam novel itu, yaitu haus kekuasaan. Bahkan mereka berhasil menolak godaan dari cincin yang sesungguhnya berpotensi membawa mereka pada kekuasaan.
Treue --- Ada sedikit perbedaan pada mereka berhubungan dengan kesetiaannya. Ketika memutuskan untuk bergabung dalam Fellowship of the Ring, Aragorn telah bersumpah akan membantu Frodo (kalau di film dinyatakan dalam salah satu dialognya: my sword will serve you). Hal ini terbukti dalam perjalanan panjang itu, bahwa ia sama sekali tidak mencoba merebut benda itu dari Frodo dan mengulang kesalahan leluhurnya. Selain itu Aragorn, yang punya kekasih seorang Elves yaitu Arwen dan harus berpisah darinya untuk waktu lama dalam misi itu, telah berhasil menunjukkan kesetiaannya pada wanita itu sampai akhir cerita. Padahal ia tahu bahwa kecil kemungkinannya Arwen akan setia padanya sampai dunia ketidakabadian manusia dan di tengah petualangannya ia sempat bertemu dengan Eowyn, seorang putri dari Rohan yang satu ras dengannya. Tetapi tetap ia tidak berpindah hati ^^ (duh.., ksatria banget kaaaan~). Sedangkan dalam cerita Faramir, kesetiaannya ditujukan pada Gondor dan ayahnya, seperti yang gue ceritakan di atas. Lebih baiknya lagi, kesetiaan itu ditunjukkan dengan cara yang bersih dan keputusan yang bijak.
Heldenmuot ---- Nah, apalagi ini, sudah jelas mereka berdua punya sifat bak pahlawan bagi ras dan bangsanya, bahkan bagi seluruh Middle Earth. Dalam setiap perang mempertahankan kebaikan di Middle Earth dari kekuasaan gelap yang mengancam, mereka selalu siap sedia dan berperang dengan berani. Dengan menolak godaan dari cincin kekuasaan itu mereka juga telah menunjukkan sikap pahlawan sejati. Mereka berkorban mengesampingkan kepentingannya demi kedamaian di Middle Earth dan bagi seluruh bangsa yang tinggal di sana.

Two souls of men
Best of all knights
From the dreamland
Come in my nights

Wise as the old
Shining in gold
Both North and South
Name them in mouth

Two souls of men
Know the heirloom
Will bring the land
Back to its doom
Don't take the thing
For their glory
Instead they bring
Peace and merry
 Cuma beberapa bait puisi yang gue tulis terinspirasi dari mereka. Semoga di bumi ini makin banyak pemimpin (dan terutama, cowok!) yang sifatnya seperti mereka. Kembalikan Rittertum ke dunia!! xD



Tidak ada komentar:

Posting Komentar